Translate

Selasa, 17 Desember 2013

10 kata bijak dari para tokoh dunia tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi kegagalan


kata bijak, kata mutiara, motivator, motivasi

Dalam kehidupan ini, kita semua mungkin pernah mengalami kegagalan. Namun apa maknanya? Perbedaan utama antara orang yang benar-benar sukses dan gagal adalah sikap mereka menghadapi kegagalannya. Bagaimana seharusnya sikap kita dalam menghadapi kegagalan?


Berikut adalah 10 kata bijak dari para tokoh dunia tentang bagaimana seharusnya kita menghadapi kegagalan:



1. “Hanya mereka yang berani gagal dapat meraih keberhasilan.” (John F. Kennedy)


2. “Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang datang bertubi-tubi.” (Orison Swett Marden)


3. “Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali ketika kita jatuh." (Confusius)


4. “Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.” (Thomas Alva Edison)


5. “Kegagalan dapat dibagi menjadi dua sebab. Yakni, orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir.” (W.A. Nance)


6. “Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.” (Winston Chuchill)


7. “Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan.” (General Colin Powell)


8. “Orang-orang yang gagal dibagi menjadi dua, yaitu mereka yang berpikir gagal padahal tidak pernah melakukannya, dan mereka yang melakukan kegagalan dan tak pernah memikirkannya.” (John Charles Salak)


9. “Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan tidak mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa.” (Denis Waitley)


10. “Kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untuk memulai lagi dengan lebih cerdik.” (Henry Ford)


Tidak ada orang yang gagal namun yang ada hanyalah orang yang berpikir dirinya gagal. Gagal bukanlah satu kesalahan, kegagalan hanyalah sebuah proses menuju kesuksesan yang lebih besar.

Palu Menghancurkan Kaca Tetapi Palu Membentuk Baja


pepatah, motivasi, makna kata

Apa makna dari pepatah diatas

Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu atau masalah menghantam, kita akan mudah putus asa, frustasi, kecewa, marah, dan jadi remuk redam. Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan, mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan saja, sudah lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.

Jadi, jangan pernah menjadi kaca, tapi jadilah baja. Mental baja adalah mental yang selalu positif, bahkan tetap bersyukur di saat masalah dan keadaan yang benar-benar sulit tengah menghimpit.

Mengapa begitu...... 

Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa “masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik”. Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yang lebih berguna setelah lebih dulu ditempa dan dibentuk dengan palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mereka yang bermental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.

Jika hari ini kita sedang dilanda masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yang keliru!

Jika kita adalah BAJA, kita akan selalu melihat palu yang menghantam kita sebagai sahabat yang akan membentuk kita. Sebaliknya jika kita KACA maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yang akan menghancurkan kita.

Manusia bertanya, dan Al-Qur'an menjawab untuk menerangi hati kita yang sedang galau


Manusia bertanya, dan Al-Qur'an menjawab untuk menerangi hati kita yang sedang galau

Tidak jarang dari kita selalu dikelilingi dengan ujian dan cobaan dalam hidup, dan terkadang ujian hidup membuat seseorang merasa bersedih dan putus asa.

Putus asa dalam Islam adalah dosa. Coba buka wawasan dan simak kata-kata yang dirangkum dari Al-Qur'an berikut ini, dan jadikanlah untuk penguat dan penerang hati disaat sedang bersedih atau galau.


Manusia bertanya, kenapa aku diberi ujian seberat ini?


Al-Qur'an menjawab, Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah: 286)


Manusia bertanya, bolehkah aku frustasi?


Al-Qur'an menjawab, janganlah kamu bersifat lemah dan jangan pula kamu bersedih hati padahal kamulah orang orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang orang yang beriman. (QS. Ali Imran: 139)


Manusia bertanya, bolehkan aku berputus asa?


Al Qur'an menjawab, dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir. (QS. Yusuf: 87)


Manusia bertanya, bagaimana cara menghadapi ujian hidup?


Al-Qur'an menjawab, hai orang orang yang beriman bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersifat siaga (diperbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung. (QS. Ali Imran: 200)


Jadilah sabar dan shalat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang orang yang khusyu. (QS. Al-Baqarah: 45)


Manusia bertanya, bagaimana menguatkan hatiku?


Al-Qur'an menjawab, cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan selain Dia, hanya kepadaNya aku bertawakal. (QS. At-Taubah: 129)


Manusia bertanya, apa yang ku dapat dari semua ujian itu?


Al-Qur'an menjawab, sesungguhnya Allah telah membeli dari orang orang mukmin diri dan harta mereka dengan surganya. (QS. At-Taubah: 111)


Manusia bertanya, kenapa aku diuji?


Al-Qur'an menjawab, apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman,sedang mereka tidak diuji lagi. (QS. Al-Ankabut: 2)


"Dan sesungguhnya kami telah menguji orang orang sebelum mereka maka sesungguhnya Allah mengetahui orang orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut: 3)


Manusia bertanya, kenapa aku tidak diuji dalam hal baik-baik?


Al-Qur'an menjawab, boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal amat buruk bagimu (Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui). (QS. Baqarah: 216)


Dan masih banyak lagi kandungan (surat-surat atau ayat-ayat Al-Qur'an) yang dapat menerangi hati kita yang sedang bersedih.

Kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah orang biasa menjadi orang luar biasa


cerita, motivasi

Pada suatu hari seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.
“Anakku,” kata sang ibu sambil bercucuran air mata, “Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun, sehingga Ibu tak bisa menolongmu.”

Si ibu terdiam, sejenak, “Sakit sekali, aku tahu anakku. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat”, kata ibunya dengan sendu dan lembut.


Anak kerang pun melakukan nasihat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan, bertahun-tahun lamanya. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Dan semakin lama mutiaranya semakin besar. Rasa sakit menjadi terasa lebih wajar.


Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara, air matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.


Cerita di atas adalah sebuah paradigma yang menjelaskan bahwa penderitaan adalah lorong transendental untuk menjadikan “kerang biasa” menjadi “kerang luar biasa”. Karena itu dapat dipertegas bahwa kekecewaan dan penderitaan dapat mengubah “orang biasa” menjadi “orang luar biasa”.


Banyak orang yang mundur saat berada di lorong transendental tersebut, karena mereka tidak tahan dengan cobaan yang mereka alami. Ada dua pilihan sebenarnya yang bisa mereka masuki: menjadi `kerang biasa’ yang disantap orang, atau menjadi `kerang yang menghasilkan mutiara’.

Sayangnya, lebih banyak orang yang mengambil pilihan pertama, sehingga tidak mengherankan bila jumlah orang yang sukses lebih sedikit dari orang yang `biasa-biasa saja’.

Mungkin saat ini kita sedang mengalami penolakan, kekecewaan, patah hati, atau terluka. Cobalah untuk tetap tersenyum dan tetap berjalan di lorong tersebut, dan katakan dalam hatimu “Air mata ku diperhitungkan Tuhan dan penderitaanku ini akan mengubah diriku menja
di mutiara!

Sebotol racun untuk semangat hidup


cerita, renungan
Seorang pria mendatangi seorang Sufi yang diseganinya, “Sufi, saya bosan hidup. Rumah tangga berantakan. Usaha kacau. Saya ingin mati saja.”

Sang Sufi tersenyum, “Oh, kamu pasti sedang sakit, dan penyakitmu pasti bisa sembuh.”


“Tidak Sufi, tidak. Saya sudah tidak ingin hidup lagi, saya ingin mengakhiri hidup saya ini saja,” tolak pria itu.


“Baiklah kalau memang itu keinginanmu. Ambil racun ini. Minumlah setengah botol malam ini, sisanya besok sore jam 6. Jam 8 malamnya engkau akan mati dengan tenang.”


Pria itu bingung. Pikirnya setiap Sufi yang ia pernah datangi selalu memberikannya semangat hidup. Tapi yg ini sebaliknya dan justru menawarkan racun.


Sesampainya di rumah, ia minum setengah botol racun yang diberikan Sufi tadi. Ia memutuskan makan malam dengan keluarga di restoran mahal dan memesan makanan favoritnya yang sudah lama tidak pernah ia lakukan. Untuk meninggalkan kenangan manis, ia pun bersenda gurau dengan riang bersama keluarga yang diajaknya. Sebelum tidur pun, ia mencium istrinya dan berbisik, “Sayang, aku mencintaimu.”


Besok paginya dia bangun tidur, membuka jendela kamar dan melihat pemandangan di luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk jalan pagi.


Pulang ke rumah, istrinya masih tidur. Ia pun membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, dan satunya untuk istrinya.


Istrinya yang merasa aneh, kemudian terheran-heran dan bertanya, “Sayang, apa yg terjadi? Selama ini, mungkin aku ada salah ya. Maafkan aku ya sayang?”


Kemudian dirinya mengunjungi ke kantornya, ia menyapa setiap orang. Stafnya pun sampai bingung, “Hari ini, Boss kita kok aneh ya?” Ia menjadi lebih toleran, apresiatif terhadap pendapat yang berbeda. Ia seperti mulai menikmatinya.


Pulang sampai rumah jam 5 sore, ternyata istrinya telah menungguinya. Sang istri menciumnya, “Sayang, sekali lagi mohon maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkanmu.” Demikian halnya dengan anak-anaknya yang berani bermanjaan kembali padanya.


Tiba-tiba, ia merasa hidup begitu indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan racun yang terlanjur sudah ia minum?


Bergegas ia mendatangi sang Sufi, dan bertanya cemas mengenai racun yang telah sebelumnya ia minum kemarin. Sang Sufi dengan enteng mengatakan, “Buang saja botol itu. Isinya hanyalah air biasa kok. Dan saya bersyukur bahwa ternyata kau sudah sembuh.”


“Bila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan ini. Maka leburkan “belenggu egomu”. Satu kata untukmu, “Bersyukurlah”. Karena itulah rahasia kehidupan sesungguhnya. Itulah kunci kebahagiaan, dan jalan menuju ketenangan”.

Pengantin Bidadari, Kisah Cinta Seorang Syuhada


kisah, kisah islami, kisah cinta, inspirasi cinta, islamic motivation

Pada masa Rasulullah, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat.

Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.

Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.

“Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu”, nasihat mereka.

Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi.

Sambil tersenyum beliau berkata:
“Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”

“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun.

“Katakanlah aku yang mengutusmu”, sahut Baginda Nabi.
“Baiklah ya Rasul”, dan Zulebid segera bergegas bersiap dan pergi ke rumah si Fulan.

Sesampai di rumah Fulan, Zulebid disambut sendiri oleh Fulan
“Ada keperluan apakah hingga saudara datang ke rumah saya?” Tanya Fulan.

“Rasulullah saw yang mengutus saya ke sini, saya hendak meminang putrimu si A.” Jawab Zulebid sedikit gugup.

“Wahai anak muda, tunggulah sebentar, akan saya tanyakan dulu kepada putriku.”

Fulan menemui putrinya dan bertanya, “bagaimana pendapatmu wahai putriku?”

Jawab putrinya, “Ayah, jika memang ia datang karena diutus oleh Rasulullah saw, maka terimalah lamarannya, dan aku akan ikhlas menjadi istrinya.”

Akhirnya pagi itu juga, pernikahan diselenggarakan dengan sederhana. Zulebid kemudian memboyong istrinya ke rumahnya.
Sambil memandangi wajah istrinya, ia berkata,” duhai Anda yang di wajahnya terlukiskan kecantikan bidadari, apakah ini yang engkau idamkan selama ini? Bahagiakah engkau dengan memilihku menjadi suamimu?”

Jawab istrinya, ” Engkau adalah lelaki pilihan rasul yang datang meminangku. Tentu Allah telah menakdirkan yang terbaik darimu untukku. Tak ada kebahagiaan selain menanti tibanya malam yang dinantikan para pengantin.”

Zulebid tersenyum. Dipandanginya wajah indah itu ketika kemudian terdengar pintu rumah diketuk. Segera ia bangkit dan membuka pintu. Seorang laki-laki mengabarkan bahwa ada panggilan untuk berkumpul di masjid, panggilan berjihad dalam perang.

Zulebid masuk kembali ke rumah dan menemui istrinya.

“Duhai istriku yang senyumannya menancap hingga ke relung batinku, demikian besar tumbuhnya cintaku kepadamu, namun panggilan Allah untuk berjihad melebihi semua kecintaanku itu. Aku mohon keridhoanmu sebelum keberangkatanku ke medan perang. Kiranya Allah mengetahui semua arah jalan hidup kita ini.”

Istrinya menyahut, “Pergilah suamiku, betapa besar pula bertumbuhnya kecintaanku kepadamu, namun hak Yang Maha Adil lebih besar kepemilikannya terhadapmu. Doa dan ridhoku menyertaimu”

Zulebid lalu bersiap dan bergabung bersama tentara muslim menuju ke medan perang. Gagah berani ia mengayunkan pedangnya, berkelebat dan berdesing hingga beberapa orang musuh pun tewas ditangannya. Ia bertarung merangsek terus maju sambil senantiasa mengumandangkan kalimat Tauhi…ketika sebuah anak panah dari arah depan tak sempat dihindarinya. Menancap tepat di dadanya. Zulebid terjatuh, berusaha menghindari anak panah lainnya yang berseliweran di udara. Ia merasa dadanya mulai sesak, nafasnya tak beraturan, pedangnya pun mulai terkulai terlepas dari tangannya.

Sambil bersandar di antara tumpukan korban, ia merasa panggilan Allah sudah begitu dekat. Terbayang wajah kedua orangtuanya yang begitu dikasihinya. Teringat akan masa kecilnya bersama-sama saudaranya. Berlari-larian bersama teman sepermainannya.

Berganti bayangan wajah Rasulullah yang begitu dihormati, dijunjung dan dikaguminya. Hingga akhirnya bayangan rupawan istrinya. Istrinya yang baru dinikahinya pagi tadi. Senyum yang begitu manis menyertainya tatkala ia berpamitan. Wajah cantik itu demikian sejuk memandangnya sambil mendoakannya. Detik demi detik, syahadat pun terucapkan dari bibir Zulebid. Perlahan-lahan matanya mulai memejam, senyum menghiasinya … Zulebid pergi menghadap Ilahi, gugur sebagai syuhada.

Rasulullah dan para sahabat mengumpulkan syuhada yang gugur dalam perang. Di antara para mujahid tersebut terdapatlah tubuh Zulebid yang tengah bersandar di tumpukan mayat musuh.

Akhirnya dikuburkanlah jenazah zulebid di suatu tempat. Berdampingan dengan para syuhada lain.

Tanpa dimandikan …
Tanpa dikafankan …

Tanah terakhir ditutupkan ke atas makam Zulebid.

Rasulullah terpekur di samping pusara tersebut.
Para sahabat terdiam membisu.

Sejenak kemudian terdengar suara Rasulullah seperti menahan isak tangis. Air mata berlinang di dari pelupuk mata beliau
Lalu beberapa waktu kemudian beliau seolah-olah menengadah ke atas sambil tersenyum.

Wajah beliau berubah menjadi cerah. Belum hilang keheranan shahabat, tiba-tiba Rasulullah menolehkan pandangannya ke samping seraya menutupkan tangan menghalangi arah pandangan mata beliau.

Akhirnya keadaan kembali seperti semula ..
Para shahabat lalu bertanya-tanya, ada apa dengan Rasulullah.
“Wahai Rasulullah, mengapa di pusara Zulebid engkau menangis?”

Jawab Rasul, “Aku menangis karena mengingat Zulebid. Oo ..
-Zulebid, pagi tadi engaku datang kepadaku minta restuku untuk menikah dan engkau pun menikah hari ini juga. Ini hari bahagia.Seharusnya saat ini Engkau sedang menantikan malam Zafaf, malam yang ditunggu oleh para pengantin.”

“Lalu mengapa kemudian Engkau menengadah dan tersenyum?” Tanya sahabat lagi.

” Aku menengadah karena kulihat beberapa bidadari turun dari langit dan udara menjadi wangi semerbak dan aku tersenyum karena mereka datang hendak menjemput Zulebid,” Jawab Rasulullah.

“Dan lalu mengapa kemudian Engkau memalingkan pandangannya dan menoleh ke samping?” Tanya mereka lagi.

“Aku mengalihkan pandangan menghindar karena sebelumnya kulihat, saking banyaknya bidadari yang menjemput Zulebid, beberapa diantaranya berebut memegangi tangan dan kaki Zulebid. Hingga dari salah satu gaun dari bidadari tersebut ada yang sedikit tersingkap betisnya.”

Di rumah, istri Zulebid menanti sang suami yang tak kunjung kembali. Ketika terdengar kabar suaminya telah menghadap sang ilahi Rabbi, Pencipta segala Maha Karya.

Malam menjelang …
Terlelap ia, sejenak berada dalam keadaan setengah mimpi dan dan nyata ..

Lamat-lamat ia seperti melihat Zulebid datang dari kejauhan .. Tersenyum, namun wajahnya menyiratkan kesedihan pula ..

Terdengar Zulebid berkata, “Istriku, aku baik-baik saja. Aku menunggumu disini. Engkaulah bidadari sejatiku. Semua bidadari disini pabila aku menyebut namamu akan menggumamkan cemburu padamu…. Dan kan kubiarkan engkau yang tercantik di hatiku.”

Istri Zulebid, terdiam.
Matanya basah …
Ada sesuatu yang menggenang disana ..

Seperti tak lepas ia mengingat acara pernikahan tadi pagi ..
Dan bayangan suaminya yang baru saja hadir ..
Ia menggerakkan bibirnya ..
“Suamiku, aku mencintaimu …
Dan dengan semua ketentuan Allah ini bagi kita ..
Aku ikhlas …..”

Dan,..
Akan kemanakah kumbang terbang ..
Pada siapa rindu mendendam ..
Kekasih yang terkasih ..
Pencinta dan yang dicinta ..
Semua berurai air mata ..
Sedih, ataukah bahagia …..?

Wallahu a'lam bishshawab......

Lebih baik beli beras...


Baru-baru nii saya pergi ke kedai runcit. Setelah mendapatkan barang-barang  yang saya perlukan, saya ke kaunter untuk membayar. "Wah! harga rokok dah naik. RM10.50 sekotak." "Ya...baru-baru saja naik. Boss merokokkah? tanya gadis yang manis itu sambil memasukkan barang-barang yang sudah kubayar kedalam plastik."
"Tidak.Lebih baik beli beras."
"Betul tuu. Kenyang lagi.....kan!" katanya dengan senyuman yang lebar dan manis.

Bah fikir-fikirlah. Kalau anda berbelanja RM10.50 sehari untuk rokok maka didalam sebulan anda tabur RM315.00(RM10.50 x 30 hari). Ini bererti didalam setahun anda pasti  hanguskan wang kira-kira  RM3150.00(Tiga ribu satu ratus dan lima puluh ringgit). Dan dalam 10 tahun , wang anda hangus begitu saja sebanyak RM31,500). Rugi betul kan!


Bayangkanlah kalau anda simpan wang rokok itu didalam bank, sudah tentu didalam tangan anda ada RM31,500 berserta dengan "bunga" atau "faedah". Dengan wang sebanyak itu, anda boleh gunakan untuk perbagai projek misalnya  membesarkan atau mengubahsuai rumah anda, atau membeli kereta terpakai yang masih baik, atau mendapatkan sebuah motosikal, atau membeli perbagai keperluan untuk kegunaan semua ahli keluarga atau untuk belanja anak-anak  ke sekolah sampai ke peringkat yang tinggi seperti masuk ke Universiti. Jestru, itu BAGUSLAH BERHENTI MEROKOK kalau anda merokok. DAN yang belum merokok, JANGANLAH menyentuh benda nii. Kerana hidup anda lebih baik tanpa rokok. 

Selasa, 10 Desember 2013

Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain


عن جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »


Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah Shallallahualaihiwassalam bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

Hadits ini dishahihkan oleh al Albani didalam “ash Shahihah” nya.

عن ابن عمر ، أن رجلا جاء إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم ، فقال : يا رسول الله أي الناس أحب إلى الله ؟ وأي الأعمال أحب إلى الله عز وجل ؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « أحب الناس إلى الله أنفعهم للناس ، وأحب الأعمال إلى الله سرور تدخله على مسلم ، أو تكشف عنه كربة ، أو تقضي عنه دينا ، أو تطرد عنه جوعا ، ولأن أمشي مع أخ لي في حاجة أحب إلي من أن أعتكف في هذا المسجد ، يعني مسجد المدينة ، شهرا ، ومن كف غضبه ستر الله عورته ، ومن كظم غيظه ، ولو شاء أن يمضيه أمضاه ، ملأ الله عز وجل قلبه أمنا يوم القيامة ، ومن مشى مع أخيه في حاجة حتى أثبتها له أثبت الله عز وجل قدمه على الصراط يوم تزل فيه الأقدام »



Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Rasulullah Shallallahualaihiwassalam dan berkata,”Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah yang paling dicintai Allah swt?” Rasulullah Shallallahualaihiwassalam menjawab,”Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan. Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan. Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan).” (HR. Thabrani)

Hadits ini dihasankan oleh Syeikh al Albani didalam kitab “at Targhib wa at Tarhib” (2623)

Wallahu A’lam


 
from http://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/hadits-manusia-paling-bermanfaat.htm

Minggu, 22 September 2013

KISAH PEMUDA YANG BERNAMA 'UZAIR

Pada suatu hari ketika 'Uzair memasuki kebunnya yang menghijau dengan pokok-pokok tamar dan tiba-tiba hatinya telah terpesona serta tertarik untuk memikirkan rahsia keindahan dan keajaiban alam ini. Sesudah memetik buah-buahan dia pulang dengan keldainya sambil menikmati keindahan-keindahan alam sekitarnya sehingga keldai yang ditungganginya tersesat jalan. Setelah sekian lama barulah dia sedar bahwa dia telah berada di suatu daerah yang tidak dikenali oleh beliau serta sudah jauh dari negerinya sendiri.

Sebaik saja dia sampai ke daerah itu dilihatnya kampung itu baru saja diserbu oleh musuh-musuh sehingga menjadi rosak-binasa sama sekali. Di tapak atau bekas runtuhan terdapat mayat-mayat manusia yang bergelimpangan yang sudah busuk serta hancur. Melihatkan pemandangan yang mengerikan itu, dia pun turun dari keldainya dengan membawa dua keranjang buah-buahan. Manakala keldainya itu ditambat di situ, kemudian dia pun duduk bersandar pada dinding sebuah rumah yang sudah runtuh bagi melepaskan penatnya. Dalam pada itu, fikirannya mula memikirkan mayat manusia yang sudah busuk itu.

"Bagaimana orang-orang yang sudah mati dan hancur itu akan dihidupkan oleh Tuhan kembali di negeri akhirat?" begitulah pertanyaan yang datang bertalu-talu da tidak terjawab olehnya sehingga dia menjadi lemah-longlai dan kemudian terus tertidur. Dalam tidur itu, dia seakan-akan bertemu dengan semua arwah (roh-roh) orang-orang yang sudah meninggal itu. Tidurnya amat luar biasa sekali, bukan hanya sejam atau semalam, tetapi dia telah tidur terus-menerus tanpa bangun-bangun selama seratus tahun lamanya.

Dalam masa dia tertidur itu, keadaan di sekitarnya sudah ramai lapisan baru, rumah serta bangunan-bangunan banyak yang telah didirikan. Dalam masa seratus tahun itu, segala-galanya sudah berubah, manakal 'Uzair tetap terus tidur tersandar di dinding buruk itu menjadi jasad (tubuh) yang tidak bernyawa lagi. Dagingnya sudah hancur dan tulang belulangnya sudah hancur lebur berderai. Kemudian jasad 'Uzair yang telah mati, daging dan tulangnya yang sudah hancur itu disusun kembali oleh Allah pada bahagiannya masing-masing lalu ditiupkan ruhnya. Dan ketika itu juga 'Uzair hidup kembali seperti dahulu. 'Uzair terus berdiri seperti orang yang bangun dari tidur lantas dia mencari keldai dan buah-buahannya di dalam keranjang dahulu.

Tidak berapa lama kemudian, turunlah beberapa malaikat seraya bertanya, "Tahukah engkau ya 'Uzair berapa lama engkau tidur?" Tanpa berfikir panjang 'Uzair menjawab, "Saya tertidur sehari dua ataupun setengah hari." Lalu malaikat pun berkata kepadanya, "Bahwa engkau terdampar di sini genap seratus tahun lamanya. Disinilah engkau berbaring, berhujan dan berpanas matahari, kadang-kadang ditiup badai dan berhawa sejuk dan juga panas terik. Dalam masa yang begitu panjang, makanan engkau tetap baik keadaannya. Tetapi cuba lihat keadaan keldai itu, dia sendiri pun sudah hancur dan dagingnya sudah busuk."

Berkata malaikat lagi, "Lihatlah dan perhatikanlah sungguh-sungguh. Demikianlah kekuasaan Allah. Allah dapat menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan mengembalikan jasad-jasad yang sudah hancur lebur dan dengan semudah itu pulalah Tuhan akan membangkitkan semua manusia yang sudah mati itu nanti di akhirat untuk diperiksa dan diadili segala perbuatannya. Hal ini diperlihatkan oleh Tuhan kepada engkau supaya iman engkau tetap dan engkau sendiri dapat menjadi bukti kepada manusia-manusia lain supaya engkau dan manusia-manusia lain tiada syak dan ragu-ragu lagi tentang apa yang diterangkan Tuhan tentang akhirat itu."

Setelah 'Uzair melihat makanan dan keldainya yang sudah hancur itu, maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah itu adalah berkuasa ke atas tiap-tiap sesuatu." Tiba-tiba keldai yang sudah hancur berderai itu dilihatnya mulai dikumpulkan daging dan tulangnya. Dan akhirnya menjadi seperti sediakala iaitu hidup kembali bergerak-gerak dan berdiri sebagaimana sebelum mati. Maka 'Uzair pun berkata, "Sekarang tahulah saya bahwa Allah berkuasa di atas segala-galanya." Lalu dia pun terus mengambil keldainya dahulu dan terus menunggangnya pulang ke rumahnya dahulu dengan mencari-cari jalan yang sukar untuk dikenali. Dilihatnya segala-gala telah berubah. Dia cuba mengingati apa yang pernah dilihatnya seratus tahun dahulu. Setelah menempuhi berbagai kesukaran, akhirnya dia pun sampai ke rumahnya. Sebaik saja dia sampai di situ, dia mendapati rumahnya sudah pun buruk di mana segala dinding rumahnya telah habis runtuh. Semasa dia memandang keadaan sekeliling rumahnya, dia ternampak seorang perempuan tua, lantas dia pun bertanya, "Inikah rumah tuan 'Uzair?"

"Ya," jawab perempuan itu. "Inilah rumah 'Uzair dahulu, tetapi 'Uzair telah lama pergi dan tiada didengar berita tentangnya lagi sehingga semua orang pun lupa padanya dan saya sendiri tidak pernah menyebut namanya selain kali ini saja." Kata perempuan itu sambil menitiskan airmata.

'Sayalah 'Uzair," jawab 'Uzair dengan pantas. "Saya telah dimatikan oleh Tuhan seratus tahun dahulu dan sekrang saya sudah dihidupkan oleh Allah kembali." Perempuan tua itu terkejut seakan-akan tidak percaya, lalu dia pun berkata, "'Uzair itu adalah seorang yang paling soleh, doanya selalu dimakbulkan oleh Tuhan dan telah banyak jasanya di dalam menyembuhkan orang yang sakit tenat." Sambunya lagi, "Saya ini adalah hambanya sendiri, badan saya telah tua dan lemah, mata saya telah pun buta kerana selalu menangis terkenangkan 'Uzair. Kalaulah tuan ini 'Uzair maka cubalah tuan doakan kepada Tuhan suaya mata saya terang kembali dan dapat melihat tuan."

"Uzair pun mendaha kedua belah tangannya ke langit lalu berdoa ke hadrat Tuhan. Tiba-tiba mata orang rua itupun terbuka dan dapat melihat dengan lebih terang lagi. Tubuhnya yang tua dan lemah itu kembali kuat seakan-akan kembali muda. Setelah merenung wajah 'Uzair dia pun berkata, "Benar, tuanlah 'Uzair. Saya masih ingat." Hambanya itu terus mencium tangan 'Uzair lalu keduanya pergi mendapatkan orang ramai, bangsa Israil. 'Uzair memperkenalkan dirinya bahwa dialah 'Uzair yang pernah hidup di kampung itu lebih seratus tahun yang lalu.

Berita itu bukan saja mengejutkan bangsa Israil, tetapi ada juga meragukan dan ada yang tidak percaya kepadanya. Walau bagaimanapun berita itu menarik perhatian semua orang yang hidup ketika itu. Kerana itu mereka ingin menguji kebenaran 'Uzair. Kemudian datanglah anak kandungnya sendiri seraya bertanya, "Saya masih ingat bahwa bapa saya mempunyai tanda di punggungnya. Cubalah periksa tanda itu. Kalau ada benarlah dia 'Uzair." Tanda itu memang ada pada 'Uzair, lalu percayalah sebahagian daripada mereka. Akan tetapi sebahagian lagi mahukan bukti yang lebih nyata, maka mereka berkata kepada 'Uzair, "Bahwa sejak penyerbuan Nebukadnezar ke atas bangsa dan negara Israil dan setelah tentera tersebut membakar kitab suci Taurat, maka tiadalah seorang pun bani Israil yang hafal isi Taurat kecuali 'Uzair saja. Kalau benarlah tuan Uzair, cubalah tuan sebutkan isi Taurat yang betul."

'Uzair pun membaca isi Taurat itu satu persatu dengan fasih dan lancar serta tidak salah walaupun sedikit. Mendengarkan itu barulah mereka percaya bahwa sungguh benar itulah 'Uzair. Ketika itu, semua bangsa Israil punpercaya bahwa dialah 'Uzair yang telah mati dan dihidupkan semual oleh Tuhan. Banyak di antara mereka yang bersalam dan mencium tangan 'Uzair serta meminta nasihat dan panduan daripadanya. Tetapi sebahagian daripada kaum Yahudi yang bodoh menganggap 'Uzair sebagai anak Tuhan pula. Maha Suci Allah tidak mempunyai anak samada 'Uzair mahupun Isa kerana semua makhluk adalah kepunyaan-Nya belaka. Janganlah kita was-was tentang kekuasaan Allah, maka hendaklah dia fikir siapakah yang menciptakan dirinya itu. Adalah mustahil sesuatu benda itu terjadi dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Kalau masih ada orang yang ragu-ragu tentang kekuasaan Allah, ubatnya hanya satu saja, hendaklah dia membaca dan memahami al-Qur'an, was-was terhadap kekuasaan Allah itu hanya datangnya dari syaitan.

Allah S.W.T telah meletakkan komputer dalam kepala kita untuk berfikir, oleh itu gunakanlah akal kita untuk berfikir.

AL-QAMAH DIBAKAR RASUL

Dengan tergopoh-gapah, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu.

Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma.  Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun.

Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah.

"Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi.

"Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya.

"Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.

Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah :

"Masihkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.

"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta,"jawab isterinya.

"Di mana dia sekarang?"

"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."

BAKAR SAJA

Tanpa banyak bicara , Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah.

"Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah.

"Tetapi dia sedang dalan keadaan sekarat, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu ?" tanya Nabi.

"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.

"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," bujuk Nabi.

"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.

"Jika kau tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.

"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu.

Merasa bujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah lalu mencari kiat lain. Kepada sahabat Bilal Nabi berkata : "Hai bilal, kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.

"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal keheranan.

"Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, dari pada dia hidup tersiksa seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah.

Mendengar perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup.

Ia menghadap Rasulullah sambil meratap, "Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku," ratapnya.

Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu mendatangi Al-Qamah dan menuntunya membaca talkin. Berbeda dengan sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat dzikir membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi. Jiwanya tenang karena dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Ia meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.

Dari www.alislam.or.id

Cerita, "Pohon"

Dalam sebuah perjalanan seorang ayah dengan puteranya, sebatang pohon kayu nan tinggi ternyata menjadi hal yang menarik untuk mereka simak. Keduanya pun berhenti di bawah rindangnya pohon tersebut.

“Anakku,” ucap sang ayah tiba-tiba. Anak usia belasan tahun ini pun menatap lekat ayahnya. Dengan sapaan seperti itu, sang anak paham kalau ayahnya akan mengucapkan sesuatu yang serius.

“Adakah pelajaran yang bisa kau sampaikan dari sebuah pohon?” lanjut sang ayah sambil tangan kanannya meraih batang pohon di dekatnya.

“Menurutku, pohon bisa jadi tempat berteduh yang nyaman, penyimpan air yang bersih dari kotoran, dan penyeimbang kesejukan udara,” jawab sang anak sambil matanya menanti sebuah kepastian.

“Bagus,” jawab spontan sang ayah. “Tapi, ada hal lain yang menarik untuk kita simak dari sebuah pohon,” tambah sang ayah sambil tiba-tiba wajahnya mendongak ke ujung dahan yang paling atas.

“Perhatikan ujung pepohonan yang kamu lihat. Semuanya tegak lurus ke arah yang sama. Walaupun ia berada di tanah yang miring, pohon akan memaksa dirinya untuk tetap lurus menatap cahaya,” jelas sang ayah.

“Anakku,” ucap sang ayah sambil tiba-tiba tangan kanannya meraih punggung puteranya. “Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” ungkap sang ayah begitu berkesan.**

Keadaan tanah kehidupan yang kita pijak saat ini, kadang tidak berada pada hamparan luas nan datar. Selalu saja ada keadaan tidak seperti yang kita inginkan. Ada tebing nan curam, ada tanjakan yang melelahkan, ada turunan landai yang melenakan, dan ada lubang-lubang yang muncul di luar dugaan.

Pepohonan, seperti yang diucapkan sang ayah kepada puteranya, selalu memposisikan diri pada kekokohan untuk selalu tegak lurus mengikuti sumber cahaya kebenaran. Walaupun berada di tebing ancaman, tanjakan hambatan, turunan godaan, dan lubang jebakan.

“Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran.”

...

Sahabat, Jadikan dirimu seperti pohon, walau keadaan apa pun, tetap lurus mengikuti cahaya kebenaran,” Siapapun Anda, bagaimanapun Anda, dan Dimanapun anda... tatap dan ikutilah cahaya lurus kebenaran... karena bila tidak anda akan tersesat dalam kegelapan. Dan Bila terperangkap dalam gelap, jangan mengutuki kegelapan, tapi nyalakan lah cayaha walaupun dengan Lilin...

Terimakasih telah membaca... Salam Motivasi...!

Sumber : (muhammadnuh@eramuslim.com)

Selasa, 10 September 2013

pendakian sebagai analogi kehidupan.

Seorang kawan pernah bertanya kepada saya. “apa enaknya naik gunung?apa yang lo cari diatas sana?” pertanyaan yang sedikit mengintimidasi dengan kesan yang meremehkan. Namun dengan santainya saya jawab “lebih baik situ coba-in deh, kalau pendakian pertama kapok itu tandanya situ pantasnya main Barbie”. Intimidasi balasan. Terkadang orang-orang disekitar kita seringkali meremehkan dengan hobi yang satu ini, dan sangat menjengkelkan ketika dibilang “kegemaran kok menyusahkan”. What?!ayolah kawan, mendaki gunung itu layaknya kau menjalani kehidupan. Kau akan bersedia bersusah-susah untuk mencapai kehidupan yang hakiki. Tanjakan terjal, trek berbatu terkadang pasir, akar pohon yang terkadang menghalangi jalan, tidak jarang tersangkut karenanya, jalan berkabut, jarak pandang tebatas. Semua hanya untuk satu kata, satu titik tertinggi, tanah tertinggi. Puncak. Terlebih lagi kalau kau seorang lelaki. Walaupun pendakian itu tidak melulu tentang penaklukan gunung itu sendiri, tetapi lebih kepada penaklukan diri pribadi. Sejauh mana kau mengenal diri pribadi, mental, kegigihan, stamina, kinerja otak ditengah dingin udara gunung dan sebagainya. Pendakian menggojlok semuanya.

Sebuah bangsa tidak akan kehabisan calon-calon pemimpin selama masih banyak generasi muda yang gemar jelajah hutan, mendaki gunung, dan mencintai alam raya beserta isinya. Proses pengenalan karakter manusia sangat mudah kita lihat didalam setiap pendakian. Keegoisan seseorang atau pun tingginya solideritas yang melekat akan sangat kentara terlhat. 

Keprihatinan menyelimuti bangsa ini ketika generasi muda dewasa ini lebih menyukai berjam-jam bermain game online, pergi ke mall atau pun tempat-tempat yang menjanjikan terkurasny isi dompet untuk se-onggok kepuasan sementara yang hampa. Menjadi malas untuk bersusah payah, anti sosial, tawuran, vandalisme, miskin mental dan tentunya tidak menyehatkan. Semua tidak akan muncul kalau saja para pelaku muda dewasa ini gemar mendaki gunung dan bersahabat dengan alam raya.

Saya teringat dengan iklan sabun keluarga di televisi dengan trademark “jangan takut kotor” dan sebuah iklan susu yang sangat menginspirasi “life is an adventure”. Iklan yang pertama menggambarkan satu keluarga dimana ada ibu, bapak dan anaknya yang masih kecil. Anak tersebut bermain bersama teman-temannya di sebuah tanah lapang dan mengakibatkan tubuhnya kotor akan tanah. Sang ibu terlihat tidak terlalu khawatir karena hal itu, dan dengan sigap memandikan anaknya dengan sabun yang diiklankan. Dimaksudkan agar seluruh orang tua tidak perlu khawatir akan kotor, kuman yang diakibatkan pemainan sang anak karena sudah ada penemuan abad besar kala itu. Sebuah sabun!. Dari sisi komersil, sedangkan dari sisi filosofis mungkin dengan membiarkan anak bermain dimaksudkan untuk pendewasaan diri, agar tidak takut menekspresikan diri sejak dini. Iklan kedua yang lebih menarik, beberapa orang anak kecil yang sedang bermain di sungai, hutan, batang pohon, danau dan bernarasikan dengan kata-kata yang sangat berbau petualangan. Untuk yang satu ini sudah bisa dipastikan kemana arah tujuan pembuat iklan tersebut. Sangat meng-inspirasi. Kedua contoh tersebut mungkin bisa saya anggap bahwa masih ada pihak-pihak yang masih peduli dengan generasi muda dari racun-racun peradaban yang dapat mengkontaminasi buruk.

Pendakian mengajarkan banyak hal bagi pelakunya. Kesetiakawanan, keberanian, kemandirian, dan sebagainya. Bukanlah pendaki kalau tidak setia kawan, mereka tidak egois, bukan perusak, pendaki bukanlah seorang pengecut dan bukan pendaki kalau dia tidak mandiri. Mereka mencintai alam raya beserta isinya. Terkadang terlihat lusuh, debu gunung disekujur badan, beberapa hari tidak mandi namun masih terlihat gagah, tanpa peduli seburuk apa penampilan mereka. Selama bersama kawan, alam bebas dan tas carriernya, sudah bisa rasakan kehidupan yang hakiki versi mereka. 

Bandingkan dengan kegemaran kalian saat ini. Apakah itu mengajarkan hal positif atau sebaliknya? Segera tinggalkan sebelum terlambat. Mulailah dari sekarang.



http://www.backpackerindonesia.com

Anak-anak Sang Waktu

waktu4 Aku Kini dan kakak kandungku Dulu, serta adikku Esok yang masih berada dalam kandungan ibu. Kami bertiga adalah bersaudara, anak-anak yang pernah dan akan lahir dari rahim sang Waktu.

Dulu, kakakku dilahirkan terlebih dahulu, dia adalah awal dari keterlanjutan dinasti keluargaku. Kata ibu, kakakku bagaikan sebuah legenda yang pernah mengukir sejarah. Tetapi pernah pula dia terjerumus ke dalam kisah hitam yang nista, sampai-sampai kehadirannya hampir saja ter-aborsi oleh sebuah keadaan. Untung saja ibuku kemudian sadar, bahwa baik atau buruk adalah suratan Tuhan, keberadaannya bukan untuk dimusnahkan, tetapi rupa ragamnya bisa juga dijadikan suatu pelajaran.

Dulu, kakakku prilakunya sudah tidak mungkin dirubah, dia hanya bisa dijadikan tanda akan pernah hadirnya sebuah peradaban. Dia adalah sebuah cermin kitab prilaku. Darinya kita tahu, bahwa kebaikan akan berbuah kedamaian, walaupun gagal, tetapi sifatnya tidaklah kekal. Darinya kita juga tahu, bahwa kejahatan betapapun lembutnya tetap selalu saja menyakitkan, lukanya hampir saja abadi, walau mungkin tetapi tetap saja sukar untuk diobati. Lalu, ketika dari itu kemudian lahir sebuah dendam, maka akan lahir kejahatan-kejahatan lain yang lebih menyakitkan.

Dulu, kakakku kisah hidupnya selalu saja bisa banyak diungkapkan, kerena dia telah hidup lebih lama beriringan dengan bertambahnya usia ibuku sang dewi waktu.

Aku, Kini baru saja lahir. Kehadiranku mungkin tidak banyak yang bisa diceritakan. Tetapi betapun aku sekuat tenaga untuk bertahan, aku kini akan tetap menjadi seperti kakakku Dulu, karena kami adalah bersaudara. Keberadaanku Kini, saat ini, juga adalah andil dari perjuangan kakakku Dulu. Kelahiranku prematur, oleh karenanya ibu selalu dekat denganku. Kehadiranku adalah singkat, tetapi ibu selalu berharap, keberadaanku akan memudahkan beliau melahirkan adikku Esok menjadi lebih mudah. Ibuku, sang dewi waktu, beliau selalu berharap agar aku dan kakakku mampu mewarnai prilaku adikku Esok, menjadi lebih indah, lebih bersemangat untuk mendobrak kebekuan masa silam, dan yang paling diharapkan agar adikku Esok mampu hadir mengubah dunia. Karena hanya itu satu-satunya harapan ibu yang sekarang usianya telah semakin renta. Hanya itu satu-satunya yang bisa beliau wariskan kepada sejarah.

Adikku, Esok adalah tumpuan harapan keluarga, karena hanya dia yang bisa diharapkan akan berubah. Sedangkan aku, Kini, meskipun masih bisa berubah, tetapi hidupku singkat. Tidak banyak yang bisa aku perbuat, tetapi apapun yang aku lakukan saat ini, atau sebentar lagi, akan sangat-sangat menentukan bagaimana adikku dilahirkan esok hari.

Adikku, Esok di sanalah kami semua menggantungkan impian. Hanya impianlah satu-satunya yang masih memberi kami kekuatan untuk tetap bertahan. Esok jika dia lahir nanti, dia akan membawa sekumpulan kertas putih yang sangat tebal. Di sanalah nanti, kami akan menulis sebuah kisah panjang yang mungkin saja bisa lebih panjang dibanding usia kakakku  Dulu. Di sanalah nanti kami bisa memberi hanya sekedar catatan, atau uraian prosa kehidupan yang teramat-amat panjang, atau bisa juga kami tempelkan foto-foto keluarga kami Dulu, Kini, Ibuku Waktu, bahkan juga mungkin foto adikku sendiri.

Tetapi kami masih saja khawatir, jika saja tidak semua halaman kertas putih itu dapat kami gunakan, jika saja nanti tinta pena kami habis di tengah jalan. Tetapi apapun yang nanti akan terjadi semua sudah menjadi guratan nasib ketentuan Ilahi. Yang masih bisa kami lakukan adalah selalu bermimpi dan berdoa. Maka janganlah kita menjauh dari sisiNya. Karena jika dekat, Tuhan akan memilihkan kertas putih mana yang lebih mudah untuk dituliskan.

Kami, Dulu, Kini, dan Esok adalah anak Sang Ibunda Waktu. Meskipun lelah dan renta, beliau selalu saja berjalan. Karena ibuku, sang dewi waktu, tidak ingin kehidupan akan terhenti, kalau saja dia memutuskan untuk rehat, walaupun hanya sesaat.



sabutos.blogspot.com

Sebuah Analogi Senyawa Kimia

Opini masyarakat kita sudah terlanjur memfonis bahwa bahan kimia adalah monster yang menakutkan. Sebenarnya, seperti halnya bakteri, tidak semua bakteri itu merugikan. Ada juga bakteri yang bermanfaat bagi manusia. Demikian pula zat kimia, tidak semua zat kimia bersifat merusak, bahkan sebagian besar tubuh kita adalah zat kimia, sebagian besar aktifitas tubuh kitapun sebenarnya adalah reaksi kimia.
ChemReact

Dalam banyak textbook dituliskan bahwa zat kimia bisa dikelompokkan dalam ‘Kimia Organik’ dan ‘Kimia Anorganik’. Sebagian besar kegiatan tubuh makhluk hidup adalah terdiri dari bermacam-macam jenis reaksi kimia organik. Sedangkan bahan-bahan kimia anorganiklah sebenarnya yang banyak diproduksi secara masal pada industri-industri Kimia. Karena sebagian besar bahan kimia anorganik memang sukar diluruhkan dan menyatu dengan bahan-bahan kimia organik, maka keberadaan bahan kimia hasil sintesa industri inilah yang jika dalam jumlah di atas ambang batasnya berada dalam tubuh manusia dia akan bersifat merusak. Karena bahan-bahan kimia anorganik ini akan bereaksi dengan sejumlah bahan anorganik yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh kita. Atau jika bahan kimia anorganik yang tidak dibutuhkan oleh tubuh ini berada dalam jumlah besar, dia akan menjadi media yang subur untuk tumbuhnya sel-sel tumor dalam tubuh. Zat kimia anorganik inilah yang sering disebut oleh masyarakat awam sebagai ‘Zat Kimia ‘. 

Suatu difinisi spesifik yang menggantikan difinisi general sebuah difinisi ‘zat kimia’ secara umum. Sangat disayangkan !Chemical reaction2

Tulisan yang akan saya sampaikan disini sebenarnya bukan untuk membahas mengenai ‘kesalah-kaprahan’ opini yang sudah terlanjur tertanam di masyarakat yang awam mengenai Kimia. Seperti kata pepatah ‘Tak Kenal maka Tak Sayang’, saya akan mencoba mengungkap lebih lanjut pemahaman mengenai ‘Reaksi Kimia’. Reaksi kimia bukan saja sangat dominan secara fungsi dalam segala aktifitas makhluk hidup , tetapi banyak hal-hal yang bersifat filosofi yang juga bisa kita pelajari dan ambil hikmahnya.

Larutan

LarutanSalah satu pengertian yang perlu dipahami sebelum membahas sebuah reaksi kimia adalah pemahaman tentang ‘Larutan’. Sebagian besar media dimana suatu reaksi kimia terjadi adalah berupa larutan. Larutan adalah suatu cairan multi komponen atau campuran zat yang terdiri dari zat terdispersi (zat terlarut) yang tersebar di dalam suatu zat pendispersi (pelarut). Biasanya zat terlarut jumlahnya jauh lebih kecil dibandungkan pelarutnya. Contoh-contoh larutan yang sudah banyak kita kenal misalnya, darah, minuman teh, kopi, larutan pembersih kaca, air aki, obat merah, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Jika kita menambahkan suatu zat terlarut sedikit demi sedikit kedalam sebuah zat pelarut, sehingga pada suatu saat akan terjadi bahwa zat terlarut sudah tidak bisa lagi tercampur sempurna dan terbentuklah endapan. Maka pada kondisi ini larutan disebut  ‘Larutan Jenuh’. Kejenuhan ini terjadi karena ruang yang menyebabkan keboleh-jadian partikel zat terlarut berada di antara partikel – partikel zat pelarut sudah tidak ada. Akan tetapi jika larutan jenuh ini kemudian kita panaskan, maka ruang-ruang antara partikel zat terlarut akan semakin besar, ruang yang kosong akibat pembesaran ruang antar partikel ini kemudian dapat diisi lagi oleh partikel-partikel zat terlarut yang tadinya mengendap. Inilah yang menyebabkan mengapa gula pasir bisa larut lebih cepat jika kita campurkan ke dalam air yang panas atau sedang mendidih.

Reaksi Kimia

Dalam suatu larutan, partikel-partikel zat terlarut tersebar merata diantara partikel-partikel zat terlarut. Masing-masing partikel akan saling berinterkasi satu sama lain, sehingga akan terjadi 2 macam jenis interaksi, antara lain ‘Interaksi Sesama’ , interaksi antara sesama jenis partikel (zat terlarut v.s zat terlarut dan pelarut v.s pelarut) dan ‘Interaksi Beda Partikel’ , yaitu interaksi antara partikel yang berbeda (pelarut v.s zat terlarut). Interaksi beda partikel inilah yang mempunyai kemungkinan untuk terjadinya sebuah reaksi kimia.Chemical reaction
Kondisi dimana gaya interaksi beda partikel jauh lebih besar dari pada sesama partikel inilah yang dikatakan bahwa zat terlarut adalah zat yang ‘mudah larut’. Tetapi jika sebaliknya, maka zat terlarut dikatakan zat yang ’tak mudah larut’.

Pada kondisi jenuh, dimana interaksi antara ‘partikel berbeda’ mencapai frekwensi yang maksimal, maka tumbukan antara kedua jenis partikel semakin sering terjadi. Jika energi yang dihasilkan dari tumbukan-tumbukan itu mencapai tingkat yang lebih besar dari pada energi ikatan yang merangkai atom-atom partikel, maka terjadilah ‘reaksi kimia’
Pada reaksi kimia, pencampuran tidak hanya terjadi pada level partikel, tetapi sudah melibatkan bagian zat yang berukuran lebih kecil lagi, yaitu pencampuran atom-atom. Atom adalah materi-materi penyusun partikel (molekul) zat. Kombinasi dari susunan atom-atom inilah yang membawa sifat dan karakteristik zat. Seperti halnya huruf-huruf k,a,m,u yang membentuk kata ‘kamu’ akan mempunyai arti yang berbeda jika huruf-huruf itu disusun membentuk kata ‘muka’ atau ‘kaum’. Pada saat atom-atom zat terlarut dan pelarut saling tercampur, maka terbentuklah suatu kombinasi baru, yang secara otomatis juga akan membentuk materi yang mempunyai sifat yang berbeda dari sifat zat-zat terlarut maupun pelarut. Proses inilah yang disebut ‘sintesa kimia’ yang menghasilkan zat baru.

Secara teoritis, dengan mempelajari sifat dari masing-masing zat (ilmu kimia), maka kita bisa membentuk suatu zat baru yang mempunyai semua sifat-sifat yang dibutuhkan manusia dengan mereaksikan suatu zat kimia dengan zat kimia lainnya. Logam pelapis bagian luar pesawat ruang angkasa misalnya, adalah salah satu contoh hasil dari ‘rekayasa kimia’. Bahan tersebut mengkombinasikan sifat kuat logam, dengan material lain yang mempunyai sifat lebih ringan dan tahan panas.

Apakah Zat kimia sejauh ini masih menakutkan bagi anda ? Jika anda masih belum yakin cobalah anda memperhatikan sekeliling kita, bukankah sangat banyak zat kimia yang selama ini justru sangat bersahabat dengan kita ?

Filosofi Reaksi Kimia

Chemical reaction3Seperti halnya suatu zat yang dicampurkan ke dalam suatu pelarut, maka partikel-partikel zat akan berusaha mempengaruhi partikel-partikel zat pelarut agar mengurangi gaya interaksi antar sesamanya, dan memberikan ruang yang cukup agar zat terlarut bisa berada di antara mereka. Begitu pula ketika kita masuk dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu, maka kita harus mampu memberi kesan bahwa kehadiran kita di antara mereka bukanlah suatu ancaman, tetapi buatlah mereka memperoleh kesan bahwa kehadiran kita akan bermanfaat bagi mereka. Karakteristik suatu masyarakat satu dengan lainnya mungkin akan berbeda pada saat mereka kedatangan warga baru. Ada yang mau menerima setiap pendatang dengan tangan terbuka, tetapi banyak pula yang mengunci rapat-rapat pintu rumah mereka pada setiap kedatangan orang asing di lingkungan mereka. Artinya bahwa, sebagai pendatang seharusnya kita bersifat seperti ‘zat yang mudah larut’. Kita harus melepaskan ikatan-ikatan ke-akuan kita, dan mau menerima lingkungan yang baru sebagai media positif untuk bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Kasus seperti halnya tragedi pembantaian warga asal madura oleh warga asli dayak di Kalimantan misalnya, adalah suatau contoh dimana ‘larutan’ masyarakat sudah mengalami titik ‘jenuh’, artinya sudah tidak ada lagi ruang yang cukup disediakan bagi pendatang-pendatang warga madura di sana untuk dapat berbaur secara baik di tengah-tengah masyarakat lokal di sana. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, jika sebelumnya larutan itu diberikan energi yang cukup untuk menciptakan kondisi yang kondusif, dimana kesempatan berusaha antara masyarakat lokal dan pendatang adalah sama. Tidak ada kesenjangan di antara mereka. Sehingga larutan yang semula akan mencapai titik jenuh bisa kembali berubah.comunity

Jika kita sudah bisa diterima di tengah-tengah masyarakat, maka tingkatkanlah frekwensi interaksi kita dengan masyarakat sekeliling kita. Perbanyak silaturahmi dengan mereka, dan carilah kawan sebanyak-banyaknya, serta tidak menciptakan musuh-musuh baru. Tingkatkanlah rasa keperdulian kita dengan sesama tetangga, sehingga kita dan masyarakat bersama-sama membentuk suatu senyawa masyarakat baru yang lebih baik.

comunity4Dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan kerja, seorang manager hendaklah mampu bertindak layaknya seorang ‘Chemist’ (ahli kimia) yang dapat meracik sebuah ‘larutan’ team work menjadi sebuah seyawa baru yang memiliki seluruh sifat-sifat positif dari anggotanya, dan mengeliminir semua sifat-sifat negatif menjadi sebuah pengalaman bersama.

Jika saja kita bisa menggunakan nurani dan mau membaca ayat-ayat Tuhan lebih seksama, sesungguhnya masih banyak lagi filosofi rahasia-rahasia alam ciptaan Tuhan yang dapat kita pergunakan sebagai pelajaran. 




sabutos.blogspot.com

Analogi Air dan Waktu

waktu3 Waktu dan Air keduanya sama-sama mengalir. Berarti keduanya adalah hidup, karena tanda-tanda kehidupan adalah adanya perubahan.
Waktu adalah jiwa yang spontan, dia mengalir melampaui batas-batas keinginan.
Air merepresentasikan fleksibilitas, dia bergerak berdasarkan kemauan, dia mengalir karena adanya perbedaan.
Waktu hanya mengenal “sebelum” dan “sesudah”, tetapi dia tidak mampu berbalik arah.
Sedangkan air hanya mengenal “darimana” dan “kemana”, keberadaannya terperangkap dalam dimensi ruang. Setiap saat dimensi “darimana” bisa berubah menjadi “kemana”, begitu pula sebaliknya.
Waktu adalah simbol kepatuhan, dia terikat dalam aturan zaman. Sedangkan air adalah simbol kebebasan yang selalu mempunyai pilihan, bergantung kepada keadaan.
Kita tidak akan sanggup mendahului waktu, karena kita dan waktu berjalan beriringan. Tetapi kita masih bisa membendung air, karena air adalah sahabat kehidupan.
Kita mampu menekan air, tetapi hanya waktulah yang mampu menekan kita.
Waktu cenderung herisontal, dia berlari tiada henti, dari “awal” hingga mencapai “akhir”, tetapi air lebih bersifat vertikal, dia hanya mampu melompat dari “atas” ke “bawah”, dari “tinggi” ke “rendah”.
air
Air  adalah visibel dan dia dicari banyak orang, sedangkan waktu invisibel , dia tidak terlihat dan sering terabaikan.
Waktu adalah ketegasan, dia penuh percaya diri dan maju terus tanpa gentar. Siapapun yang berusaha menghalanginya dia pasti akan dilibasnya.
Air adalah keuletan, jika ada yang menghadang, dia bisa saja berbelok arah, yang penting dia tetap mencapai tujuannya.
air2
Waktu adalah sang predator, dia melahap usia tanpa ampun, tanpa belas kasihan dan peringatan. Siapapun yang tidak mempu berlari beriringan dengan waktu, dia akan ditinggalkan dalam penyesalan dan keadaan yang tersia-sia.
Air adalah sang pelindung, dia mampu merawat kehidupan agar selalu tetap ada. Karena tanpa kehidupan, dia tidak berguna. Karena tanpa kehidupan dia bukanlah apa-apa.
waktu5Bersahabatlah dengan air dan waktu, maka engkau akan mendapatkan semuanya.

Saat Penjaga Arasy Lupa Dengan Bacaan Tasbih dan Tahmidnya

Suatu hari Rasulullah Muhammad SAW sedang tawaf di Kakbah, baginda mendengar seseorang di hadapannya bertawaf sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”

Rasulullah SAW meniru zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berhenti di satu sudut Kakbah dan menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah yang berada di belakangnya menyebutnya lagi “Ya Karim! Ya Karim!”

Orang itu berasa dirinya di perolok-olokkan, lalu menoleh ke belakang dan dilihatnya seorang lelaki yang sangat tampan dan gagah yang belum pernah di lihatnya.

Orang itu berkata, “Wahai orang tampan, apakah engkau sengaja mengejek-ngejekku, karena aku ini orang badui? Kalaulah bukan karena ketampanan dan kegagahanmu akan kulaporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah SAW tersenyum lalu berkata: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?”
“Belum,” jawab orang itu.

“Jadi bagaimana kamu beriman kepadanya?” tanya Rasulullah SAW.
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya walaupun saya belum pernah bertemu dengannya,” jawab orang Arab badui itu.

Rasulullah SAW pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab, ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat.”

Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya lalu berkata, “Tuan ini Nabi Muhammad?” “Ya,” jawab Nabi SAW.
Dengan segera orang itu tunduk dan mencium kedua kaki Rasulullah SAW.
Melihat hal itu Rasulullah SAW menarik tubuh orang Arab badui itu seraya berkata, “Wahai orang Arab, janganlah berbuat seperti itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh seorang hamba sahaya kepada tuannya. 

Ketahuilah, Allah mengutus aku bukan untuk menjadi seorang yang takabur, yang minta dihormati atau diagungkan, tetapi demi membawa berita gembira bagi orang yang beriman dan membawa berita menakutkan bagi yang mengingkarinya.”

Ketika itulah turun Malaikat Jibril untuk membawa berita dari langit, lalu berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Katakan kepada orang Arab itu, agar tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahwa Allah akan menghisabnya di Hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar.”

Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Orang Arab itu pula berkata, “Demi keagungan serta kemuliaan Allah, jika Allah akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan denganNya.”

Orang Arab badui berkata lagi, “Jika Allah akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran magfirahNya. Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa luasnya pengampunanNya. Jika Dia memperhitungkan kebakhilan hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa dermawanNya.”

Mendengar ucapan orang Arab badui itu, maka Rasulullah SAW pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badui itu sehingga air mata meleleh membasahi janggutnya.

Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata, “Ya Muhammad, Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu dan berfirman: “Berhentilah engkau daripada menangis, sesungguhnya karena tangisanmu, penjaga Arasy lupa bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga ia bergoncang. Sekarang katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan menghitung kemaksiatannya. Allah sudah mengampunkan semua kesalahannya dan akan menjadi temanmu di syurga nanti.”

Betapa sukanya orang Arab badui itu, apabila mendengar berita itu dan menangis karena tidak berdaya menahan rasa terharu.



kisahislami.com

Percakapan Pak Haji dengan Seorang Banci

Pada suatu hari menjelang bulan puasa ada seorang banci yg pergi ke pemakaman untuk melakukan ziarah kubur,dimakam sebelahnya ada pak haji yg juga tengah melakukan ziarah..

setelah selesai melakukan ziarah,banci tersebut langsung menghampiri pak haji yg juga telah selesai..banci itu lalu berkata,

Banci; "permisi pak haji.. maaf ganggu nie..akika mau tenyong nih,boleh dongse?"

Pak Haji; "owh,silahkan apa yg hendak kamu tanyakan?"

Banci; "begini pak haji. kalau cewe metong kan disebut ALMARHUMMAH..
kalo lekong metong disebut ALMARHUM..
nah kalo banci macem akika yg metong ntar disebut apa dongse?"

Pak haji terdiam sejenak,sambil garuk2 kepala..

Pak Haji; "(mikir sejenak...) emmmm..kalo banci yg meninggal mungkin disebut ALUMUNIUM kalii :D "

Banci; "HeLLLLLLoooowwww.. pleease dong aah.. pak hajiii,.. Akika ini banci , bukan panci.

Categories