
Awal
cerita dimulai pada saat Top Ittipad masih duduk dibangku SMA pada
tahun 2004 dan masih gemar bermain game online dan menghasilkan banyak
uang dari game tersebut dari penjualan senjata-senjata digame tersebut.
Uang yang didapatkan begitu banyak hingga bisa beli mobil dan hal-hal
yang di inginkan seperti Play Station 2, kehidupan top bisa dibilang
boros. Karena kegemaran dengan game online dia hingga lupa diri untuk
belajar sehingga tidak masuk ke perguruan tinggi negeri sehingga harus
masuk universitas swasta. Disisi lain orang tua Top sedangn mengalami
masalah finansial dan terlilit hutang sangat banyak namun masih berusaha
untuk membiayai biaya Top kuliah tetapi Top menolak. Akhirnya dia bisa
kuliah tapi dengan mencuri jimat milik ayahnya dan digadaikan.
Selama
perkuliahan Top seperti tidak tertarik dengan kuliah karena dikepalanya
hanya terpikirkan bagaimana caranya mencari uang dan menebus jimat
milik ayahnya. Suatu ketika Top berjalan-jalan kesebuah pameran dan
melihat ada sebuah alat untuk menggoreng kacang kemudian terpikir untuk
berjualan kacang. Top lalu menyewa alat tersebut dengan harga 10.000
bath perbulan, disini keberanian Top terlihat.
Kemudian
dia membuka toko kacang di Mall, disini perjuangan Top dimulai untuk
dapat membuat kacang yang enak dia bertanya kepada tukang kacang
dijalanan bagaimana caranya membuat kacang yang enak. Namun walaupun dia
berhasil membuat kacang yang enak,dagangan tetap tidak laku sehingga
membuat Top sedikit frustasi dan mencoba beberapa cara agar tidak laku.
Suatu ketika Top berjalan kesebuah pasar tradisional dan mendapatkan
beberapa inspirasi seperti memberikan diskon dan lokasi sangat
menentukan bisnis.

Kemudian
tantangan berikutnya adalah Top tidak bisa membuat rumput laut yang
enak karena setelah digoreng rasanya pahit. Dia dan pamannya
menghabisakan lebih dari 100.000 bath (28 juta) untuk uji coba rumput
laut tapi gagal, sampai semua rumput lautnya habis. Dan beberapa tahapan
lagi agar sampai akhirnya dia mempunyai pabrik rumput laut dan dijual
dilebih dari 40 negara, mempunyai perkebunan rumput laut dikorea selatan
serta penghasilan 800 juta bath pertahun. Cerita lengkapnya bisa anda
tonton sendiri mumpung sekarang masih tayang di blitz megaplex.
Lalu Inspirasi apa yang didapatkan dari film ini?
Banyak
sekali inspirasi yang didapat dari film ini tapi ada beberapa yang
sangat memacu semangat saya untuk terus berjuang meraih sukses.
Diantaranya adalah kita tidak boleh menyerah dalam menggapai cita-cita
serta kerahkan semua apa yang dipunya dan kekuatan yang kita miliki
hingga titik darah penghabisan karena dengan begitu sukses semakin dekat
dengan diri kita. Kemudian bila anda mendapatkan suatu peluang maka
janganlah berkata TIDAK,
cobalah terlebih dahulu dan teruslah berjuang untuk peluang tersebut.
Sulit untuk mengungkapkan apa yang terkandung didalam film tersebut
sebelum anda menonton sendiri. Ini bukan promosi melainkan hanya
himbauan untuk mendapatkan suatu pelajaran yang sangat berharga.
Kapan
ya indonesia mempunyai film-film berkualitas seperti dinegeri tetangga
itu, saya doakan perfilman indonesia semakin bagus dan banyak unsur
pendidikan didalamnya. Salah satu bagian yang menarik dari film The
Billionaire adalah saat Top sedang menunggu bertemu direksi 7-11
kemudian tertidur, saat tertidur tersebut tiba-tiba ada suara yang
ternyata lagu kebangsaan Thailand dan ia berdiri hingga lagu berakhir.
Dari sini dapat terlihat bahwa disana masih tinggi jiwa
nasionalisme-nya, dan filmpun mengangkat tera tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar