Tags: cerita motivasi (1200), cerita islami (261), cerita hikmah (104), cerita nasehat (313), cerita teladan (334), kumpulan cerita motivasi (203), kisah islami(247), kisah teladan (331), kisah hikmah (110), kumpulan kisah teladan (263), artikel motivasi (2011), artikel islam (105), artikel kesehatan (211), kumpulan artikel motivasi (300), berita islami (2012), motivasi islam (2010),artikel kesehatan (500)
Pengunjung
Terakhir Akan Datang. Sungguh! Ia tak datang karena haus akan hartamu,
karena ingin ikut nimbrung makan, minum bersamamu, meminta bantuanmu
untuk membayar hutangnya, memintamu memberikan rekomendasi kepada
seseorang atau untuk memuluskan upaya yang tidak mampu ia lakukan
sendiri.!! Pengunjung ini datang untuk misi penting dan terbatas serta
dalam masalah terbatas. Kamu dan keluargamu bahkan seluruh penduduk bumi
ini tidak akan mampu menolaknya dalam merealisasikan misinya tersebut!
Kalau
pun kamu tinggal di istana-istana yang menjulang, berlindung di
benteng-benteng yang kokoh dan di menara-menara yang kuat, mendapatkan
penjagaan dan pengamanan yang super ketat, kamu tidak dapat mencegahnya
masuk untuk menemuimu dan menuntaskan urusannya denganmu!!
Untuk
menemuimu, ia tidak butuh pintu masuk, izin, dan membuat perjanjian
terlebih dahulu sebelum datang. Ia datang kapan saja waktunya dan dalam
kondisi bagaimanapun; dalam kondisimu sedang sibuk ataupun sedang luang,
sedang sehat ataupun sedang sakit, semasa kamu masih kaya ataupun
sedang dalam kondisi melarat, ketika kamu sedang bepergian atau pun
tinggal di tempatmu.!!
Saudaraku!
Pengunjungmu ini tidak memiliki hati yang gampang luluh. Ia tidak bisa
terpengaruh oleh ucapan-ucapan dan tangismu bahkan oleh jeritanmu dan
perantara yang menolongmu. Ia tidak akan memberimu kesempatan untuk
mengevaluasi perhitungan-perhitunganmu dan meninjau kembali perkaramu!
Kalau pun kamu berusaha memberinya hadiah atau menyogoknya, ia tidak
akan menerimanya sebab seluruh hartamu itu tidak berarti apa-apa baginya
dan tidak membuatnya mundur dari tujuannya!
Sungguh!
Ia hanya menginginkan dirimu saja, bukan orang lain! Ia menginginkanmu
seutuhnya bukan separoh badanmu! Ia ingin membinasakanmu! Ia ingin
kematian dan mencabut nyawamu! Menghancurkan raga dan mematikan tubuhmu!
Dia lah malaikat maut!!! Alloh subhanahu wata’ala berfirman, yang
artinya: “Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut
nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan
dikembalikan.” (QS: As-Sajadah: 11)
Dan
firman-Nya, yang artinya: “Sehingga apabila datang kematian kepada
salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami,
dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” (QS:
Al-An’am: 61)
Kereta Usia
Tahukah
kamu bahwa kunjungan Malaikat Maut merupakan sesuatu yang pasti?
Tahukah kamu bahwa kita semua akan menjadi musafir ke tempat ini? Sang
musafir hampir mencapai tujuannya dan mengekang kendaraannya untuk
berhenti? Tahukah kamu bahwa perputaran kehidupan hampir akan terhenti
dan ‘kereta usia’ sudah mendekati rute terakhirnya? Sebagian orang
shalih mendengar tangisan seseorang atas kematian temannya, lalu ia
berkata dalam hatinya, “Aneh, kenapa ada kaum yang akan menjadi musafir
menangisi musafir lain yang sudah sampai ke tempat tinggalnya?”
Berhati-hatilah!
Semoga
anda tidak termasuk orang yang Alloh subhanahu wata’ala sebutkan,
artinya: “Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (Maut) mencabut
nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka?” (QS:
Muhammad: 27) Atau firman-Nya, yang artinya: “(Yaitu) orang-orang yang
dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zhalim kepada diri
mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), ‘Kami
sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun.” (Malaikat
menjawab), “Ada, sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu
kerjakan. “Maka masuklah ke pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di
dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombong-kan diri
itu.” (QS: An-Nahl: 28-29)
Tahukah
kamu bahwa kunjungan Malaikat Maut kepadamu akan mengakhiri hidupmu?
Menyudahi aktivitasmu? Dan menutup lembaran-lembaran amalmu?
Tahukah
kamu, setelah kunjungan-nya itu kamu tidak akan dapat lagi melakukan
satu kebaikan pun? Tidak dapat melakukan shalat dua raka’at? Tidak dapat
membaca satu ayat pun dari kitab-Nya? Tidak dapat bertasbih, bertahmid,
bertahlil, bertakbir, beristighfar walau pun sekali? Tidak dapat
berpuasa sehari? Bersedekah dengan sesuatu meskipun sedikit? Tidak dapat
melakukan haji dan umrah? Tidak dapat berbuat baik kepada kerabat atau
pun tetangga?
‘Kontrak’ amalmu sudah berakhir dan engkau hanya menunggu perhitungan dan pembalasan atas kebaikan atau keburukanmu!!
Alloh
subhanahu wata’ala berfirman, yang artinya: “(Demikianlah keadaan
orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang
dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikan lah aku (ke dunia).”
Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.”
Sekali-kali tidak. Sesungguh-nya itu adalah perkataan yang diucapkan
saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka
dibangkitkan.” (QS: Al-Mu’minun: 99-100)
Persiapkan Dirimu!
Mana
persiapanmu untuk menemui Malaikat Maut? Mana persiapanmu menyongsong
huru-hara setelahnya; di alam kubur ketika menghadapi pertanyaan, ketika
di Padang Mahsyar, ketika hari Hisab, ketika ditimbang, ketika
diperlihatkan lembaran amal kebaikan, ketika melintasi Shirath dan
berdiri di hadapan Alloh Al-Jabbar? Dari ‘Adi bin Hatim radhiyallahu
‘anhu, ia berkata, Rasululloh shallallahu ‘alihi wasallam bersabda, yang
artinya: “Tidak seorang pun dari kamu melainkan akan diajak bicara oleh
Allah pada hari Kiamat, tidak ada penerjemah antara dirinya dan Dia,
lalu ia memandang yang lebih beruntung darinya, maka ia tidak melihat
kecuali apa yang telah diberikannya dan memandang yang lebih sial
darinya, maka ia tidak melihat selain apa yang telah diberikannya. Lalu
memandang di hadapannya, maka ia tidak melihat selain neraka yang berada
di hadapan mukanya. Karena itu, takutlah api neraka walau pun dengan
sebelah biji kurma dan walau pun dengan ucapan yang baik.” (Muttafaqun
‘alaih)
Berhitunglah Atas Dirimu!
Saudaraku,
berhitunglah atas dirimu di saat senggangmu, berpikirlah betapa cepat
akan berakhirnya masa hidupmu, bekerjalah dengan sungguh-sungguh di masa
luangmu untuk masa sulit dan kebutuhanmu, renungkanlah sebelum
melakukan suatu pekerjaan yang kelak akan didiktekan di lembaran amalmu.
Di
mana harta benda yang telah kau kumpulkan? Apakah ia dapat
menyelamatkanmu dari cobaan dan huru-hara itu? Sungguh, tidak! Kamu akan
meninggalkannya untuk orang yang tidak pernah menyanjungmu dan maju
dengan membawa dosa kepada Yang tidak akan memberikan toleransi padamu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar