Translate

Rabu, 04 September 2013

Keutamaan ILMU

Ilmu pengetahuan, di dalam Islam memiliki derajat yang sangat tinggi di mata Allah Subhanahu Wata’ala. Beberapa ayat dalam al- Qur`an menyanjung dengan tegas terhadap mereka yang memperhatikan ilmu.

“…Katakanlah, ‘Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (Az Zumar [39]:9)

Diriwayatkan, Nabi Shallallahu’alihi wassalam pernah bersabda, “Datangkanlah kepadaku para penggantiku.”

“Ya Rasulullah, siapakah para penggantimu?” tanya para sahabat.
Beliau menjawab, “Mereka yang menghidupkan sunnahku dan yang mengajarkannya kepada hamba-hamba Allah.”

Demikian tingginya Allah meletakkan posisi para pencari ilmu dibandingkan dengan orang-orang lain, seharusnya menjadi motivasi tersendiri bagi mereka yang ingin mengisi kehidupannya dengan hal terbaik yang bisa ia perbuat. Begitu utamanya pencarian ilmu ini, hingga dinilai lebih utama dibandingkan ahli ibadah.
Abu Umamah meriwayatkan, Nabi pernah ditanya tentang dua orang; yang satu berilmu dan yang lain rajin beribadah. Beliau pun menjawab, “Keutamaan seorang yang berilmu di atas seorang ahli ibadah sama seperti keutamaanku di atas orang yang paling rendah di antara kalian.”

Hal ini disebabkan, ilmu dapat bermanfaat untuk dunia dan akhirat. Dengan ilmu, manusia bisa memilih mana yang benar dan meninggalkan yang salah. Dengan ilmu, kita pun bisa memperbaiki kualitas kehidupan kita.
Abdul Malik bin Marwan berkata kepada anak-anaknya, “Anak-anakku, carilah ilmu. Jika kalian bermartabat tinggi, maka kalian akan berada di atas. Jika kalian menjadi orang-orang biasa, maka kalian akan bermartabat pula.”

Selain bermanfaat untuk kehidupan dunia, ilmu pun menjadi panduan untuk mendapatkan akhirat yang lebih baik. Sulaiman bin Yasar meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Nabi bersabda, “Allah hanya disembah dengan pemahaman yang lebih baik tentang agama. Dan seorang yang memahami agama lebih keras melawan dan menentang setan ketimbang seribu orang ahli ibadah. Segala sesuatu memiliki tiang, dan tiang agama adalah pemahaman ilmu.”

Mencari Ilmu Sejak Kecil

Para ahli telah menemukan bahwa ternyata otak anak-anak berkembang jauh lebih pesat daripada otak orang dewasa. Hingga usia 5 tahun, perkembangan otak seseorang bahkan telah mencapai 80%. Kemudian sisanya akan berkembang lebih lambat di sisa umur berikutnya. Sebuah pepatah mengatakan, masa kecil adalah menjadi bapak kehidupan seseorang hingga akhir hayatnya.

Imam Ali bin Abi Thalib mengatakan, “Hati anak kecil bagaikan tanah kosong, dimana segala benih yang ditaburkan di atasnya akan tumbuh subur. Sebab, hati anak kecil masih suci; kesibukannya belum banyak; rasa malunya masih sedikit; dan sangat rendah hati.”

Proses mencari ilmu adalah sebuah perjalanan panjang dan berat. Jika seseorang tidak memiliki tekad yang cukup kuat dan kebiasaan pencarian ilmu yang baik untuk ini, pastilah proses pencarian ilmu akan mudah terhenti di tengah jalan. Maka, penting sekali para orangtua untuk mengajarkan cinta ilmu sedini mungkin, dan membentuk kebiasaan yang baik terhadap pencarian ilmu ini, sehingga motivasi dan pembiasaan tersebut akan menetap hingga mereka dewasa kelak.


SUARA HIDAYATULLAH JANUARI 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Categories