Sebuah bangsa tidak akan kehabisan calon-calon pemimpin selama masih
banyak generasi muda yang gemar jelajah hutan, mendaki gunung, dan
mencintai alam raya beserta isinya. Proses pengenalan karakter manusia
sangat mudah kita lihat didalam setiap pendakian. Keegoisan seseorang
atau pun tingginya solideritas yang melekat akan sangat kentara terlhat.
Keprihatinan menyelimuti bangsa ini ketika generasi muda dewasa ini
lebih menyukai berjam-jam bermain game online, pergi ke mall atau pun
tempat-tempat yang menjanjikan terkurasny isi dompet untuk se-onggok
kepuasan sementara yang hampa. Menjadi malas untuk bersusah payah, anti
sosial, tawuran, vandalisme, miskin mental dan tentunya tidak
menyehatkan. Semua tidak akan muncul kalau saja para pelaku muda dewasa
ini gemar mendaki gunung dan bersahabat dengan alam raya.
Saya teringat dengan iklan sabun keluarga di televisi dengan
trademark “jangan takut kotor” dan sebuah iklan susu yang sangat
menginspirasi “life is an adventure”. Iklan yang pertama menggambarkan
satu keluarga dimana ada ibu, bapak dan anaknya yang masih kecil. Anak
tersebut bermain bersama teman-temannya di sebuah tanah lapang dan
mengakibatkan tubuhnya kotor akan tanah. Sang ibu terlihat tidak terlalu
khawatir karena hal itu, dan dengan sigap memandikan anaknya dengan
sabun yang diiklankan. Dimaksudkan agar seluruh orang tua tidak perlu
khawatir akan kotor, kuman yang diakibatkan pemainan sang anak karena
sudah ada penemuan abad besar kala itu. Sebuah sabun!. Dari sisi
komersil, sedangkan dari sisi filosofis mungkin dengan membiarkan anak
bermain dimaksudkan untuk pendewasaan diri, agar tidak takut
menekspresikan diri sejak dini. Iklan kedua yang lebih menarik, beberapa
orang anak kecil yang sedang bermain di sungai, hutan, batang pohon,
danau dan bernarasikan dengan kata-kata yang sangat berbau petualangan.
Untuk yang satu ini sudah bisa dipastikan kemana arah tujuan pembuat
iklan tersebut. Sangat meng-inspirasi. Kedua contoh tersebut mungkin
bisa saya anggap bahwa masih ada pihak-pihak yang masih peduli dengan
generasi muda dari racun-racun peradaban yang dapat mengkontaminasi
buruk.
Pendakian mengajarkan banyak hal bagi pelakunya. Kesetiakawanan,
keberanian, kemandirian, dan sebagainya. Bukanlah pendaki kalau tidak
setia kawan, mereka tidak egois, bukan perusak, pendaki bukanlah seorang
pengecut dan bukan pendaki kalau dia tidak mandiri. Mereka mencintai
alam raya beserta isinya. Terkadang terlihat lusuh, debu gunung
disekujur badan, beberapa hari tidak mandi namun masih terlihat gagah,
tanpa peduli seburuk apa penampilan mereka. Selama bersama kawan, alam
bebas dan tas carriernya, sudah bisa rasakan kehidupan yang hakiki versi
mereka.
Bandingkan dengan kegemaran kalian saat ini. Apakah itu
mengajarkan hal positif atau sebaliknya? Segera tinggalkan sebelum
terlambat. Mulailah dari sekarang.
http://www.backpackerindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar